Daur Ulang Hati

Have a Jolly Merry Christmas everyone!

Menurut gue, bukan suatu hal kebetulan kalau Natal itu selalu jatuh tiap tanggal 25 Desember. Otherwise, H-6 tahun baru. Karena mereka berdekatan, pasti orang bakal sepaket ngucapinnya dengan "Selamat hari Natal dan Tahun Baru!". Dan itu semata-mata menurut gue bukan kebetulan.

Natal bukan milik agama tertentu, bukan cuma "perayaannya umat Kristen atau Katolik". Admit it, seluruh dunia pasti ngerayain momen akhir tahunan ini. Dekorasi gede-gede, lampu hias yang menggantung-gantung, pohon natal, Santa Claus, semoa pasti bertebaran di setiap sudut kota di seluruh dunia. Jadi sebenernya, perayaan Natal itu sendiri, beserta sukacitanya, sifatnya universal dan nggak cuma milik agama tertentu bukan?

Yang beda menurut gue jelas cara memaknainya.

Mungkin selebrasinya boleh gede-gedean. Hiasannya boleh adu gemerlap. Tapi pasti cara memaknainya beda. Seperti halnya gue yang juga merayakan Idul Fitri tanpa tau makna sebenarnya, cuma seneng main petasan dan makan-makan doang, itulah bagaimana orang lain -- menurut gue memaknai Natal yang cuma sebatas selebrasi akhir tahun. 

Padahal makna Natal itu dalem. Kenapa Natal ditaruh di akhir tahun? Mungkin ada yang jawab ya emang udah begitu dari sononya. Tapi, coba maknai lebih dalam. Natal itu sebenernya momen pembaharuan. Momen break through gitu deh kalau bahasa kerennya. Momen dimana, kita, sebagai umat manusia yang diberi kesempatan untuk bernafas dan bisa melewati 360 hari dengan baik, sepantasnya mengucap syukur sama Tuhan dan memperbaiki diri, mendaur ulang hati, membersihkan diri, biar siap memulai lagi dari awal. 360 hari dibelakang emang banyak banget masalah, tantangan, juga keberhasilan, suka cita, warna warni banget. Kalau bisa masuk di bulan Desember, tetap hidup di penghujung tahun kayak gini dengan segala dosa yang udah kita lakukan, wajar banget menurut gue kalau kita melakukan break through, dengan mendaur ulang hati?

Kenapa gue keep mentioning tentang daur ulang hati? Emang hati bisa didaur ulang? Hati yang rusak, hancur, terluka, alias udah jadi sampah gara-gara semua kekecewaan, kebencian, sakit hati, amarah, kejahatan, kesedihan berlarut-larut yang sudah kita alami sepanjang satu taun ini, emang bisa balik lagi dalam keadaan utuh?

Kayak gelas pecah yang dipaksa untuk merekat kembali menjadi gelas utuh. Pasti gaakan bisa balik lagi. Merekatkan pecahan-pecahan gelas tersebut gaakan banyak membantu. Gelas tersebut gaakan bisa sekuat dulu, sebermanfaat dulu. Ujung-ujungnya tinggal masalah waktu, dia akan hancur kembali. 

Lain ceritanya kalau pecahan gelas itu dilebur lagi. Di masak ulang dari awal, dibentuk lagi, menjadi gelas yang baru. Itu filosofi daur ulang hati menurut gue. Hati yang hancur, terluka, kalaupun sembuh dia nggak akan bisa balik lagi seperti sedia kala. Retakannya masih ada, nyerinya masih terasa. Lain kalau kita benar-benar memutuskan untuk membentuk hati, menatanya, meleburnya, menjadi baru lagi. Bakalan menjadi hati yang utuh, kuat, nggak mungkin nggak bisa kembali ke bentuk semula, bahkan lebih sempurna.

Gimana caranya?

Melepaskan pengampunan kepada setiap orang semudah mengucapkan selamat Natal kepada mereka.
Setiap orang.
Bukan cuma temen dekat lo, atau orang yang salahnya kecil doang. Jujur sama diri sendiri, berani mengingat apasih salah dia sama gue? Apa yang waktu itu bikin gue sakit hati banget sama dia? Sudahlah. Mari mengampuni dan melupakan. Banyak yang maafin, tapi nggak ngelupain. Sama aja bohong menurut gue! Mengampuni itu harus satu paket sama melupakan. Gimana mau hatinya kelebur dan kebentuk baru lagi kalau melupakan kesalahan mereka saja nggak mau?

Pada akhirnya, mereka yang mau mengampuni dan melupakan, mempunyai hati yang bersih, akan mengalami tinngkat kebahagiaan beribu-ribu kali lipat. Jadi, apa lagi yang harus dipertimbangkan? Ucapkan selamat Natal pada mereka yang pernah menyakiti lo, bilang kalau lo mengasihi mereka dan selalu berharap kebahagiaan menyertai mereka. Dan jangan lupa buat mengampuni dan melupakan semua kesalahan dia sama lo. Percaya deh, sejak hari ini, cara lo memandang dia akan berubah. Bukan tatapan suntuk atau tatapan "fuck you go to hell" lagi. Tapi tatapan ramah dan senyum mengembang.

Udah mau tahun baru, hati juga sudah harus bersih, sudah didaur ulang. Semoga momen Natal ini lebih dari sekedar selebrasi serba merah hijau. Semoga hati lo juga terang kayak lampu Natal, indah, bersih, penuh sukacita. Kiranya air mata yang tertuang sepanjang tahun ini, berubah menjadi bola-bola kristal Natal yang indah, yang menghiasi hati kita yang baru.

Merry Christmas to you. I wish you all happiness, a joy that never ends.....

Komentar